Budaya Barbekyu Jepang

Budaya daging panggang baru menjadi populer di Jepang setelah Perang Dunia Kedua.Setelah tahun 1980-an, apa yang disebut “panggang tanpa asap” dikembangkan, yang membuat toko daging panggang yang terutama ditujukan untuk konsumen pria lebih disukai oleh konsumen wanita dan secara bertahap menjadi tempat berkumpulnya keluarga biasa.
Barbekyu Jepang berasal dari masakan barbekyu Korea, namun orang Jepang telah mengembangkan filosofi mereka sendiri.Barbekyu tradisional Jepang adalah pemanggangan arang, di mana daging sapi dan ayam dipanggang.YAKITORI, atau daging panggang yang ditusuk, juga umum di Jepang.
Meski pengolahan dagingnya sebagian besar adalah bumbu acar terlebih dahulu, namun lebih ringan dibandingkan bumbu Korea.Tujuannya agar masyarakat dapat merasakan kelezatan alami dari daging segar, atau langsung di atas kompor barbekyu, setelah dipanggang dapat dinikmati dengan saus celup khusus untuk menambah cita rasa makanan.Bahkan beberapa daging segar terbaik hanya perlu dibumbui dengan garam, yang disebut “garam panggang”.
Yakitoku adalah cara memanggang daging langsung di atas panggangan.Bahan-bahan yakitoku berkisar dari daging berkualitas tinggi seperti port fillet dan daging babi bergaris
, hingga jeroan seperti babat sapi, lidah dan hati, bahkan seafood dan sayuran.Karena penekanannya pada kesegaran daging, maka tidak perlu terlalu banyak bumbu acar terlebih dahulu, dan baru-baru ini populer disebut “daun bawang panggang”, yaitu garam dan daun bawang pada daging segar di atas barbekyu, campuran rasa daun bawang dengan daging segar dan kuah yang dipanggang arang, cita rasa nikmat alami, membuat orang tak bosan-bosannya menyantapnya.
Cara membuat yakitori adalah dengan menyalakan api yang panas, namun dagingnya tidak bisa langsung gosong.Daging panggang hanya perlu dibalik dua kali dan dipanggang hingga permukaannya langsung berubah warna.Bahkan ada pula daging yang perlu dipanggang hingga 2 hingga 3 kali matang.Tapi daging yang dimasak ini harus dicelupkan ke dalam saus dan dimakan selagi panas.